Tuesday 2 May 2023

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1: PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN


Pendidikan guru penggerak memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk pola pikikir dan kepribadian saya sebagai seorang guru. Sejak awal pendidikan hingga saat ini, banyak sekali manfaat serta perubahan-perubahan yang saya rasakan dalam diri saya sebagai seorang pendidik. Perubahan yang saya maksudkan adalah perubahan pandangan terhadap proses pendidikan yang sesungguhnya, yaitu pendidikan yang menuntun serta berpihak pada murid sebagaimana telah dipikirkan dan diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai pahlawan pendidikan Republik Indonesia. Dalam penerapan pendidikan yang menuntun dan berpihak pada murid ini, tentu diperlukan penalaran dan penanaman nilai-nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid, kolaboratif, inovatif, mandiri, dan reflektif. Penanaman nilai-nilai ini memiliki dampak yang yang sangat baik dalam dalam paradigma perubahan serta penerapan budaya positif pada satuan pendidikan tempat saya mengabdi.

Berbicara terkait konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara, tentunya tidak akan terlepas dari pratap triloka yang beliau canangkan. Adapaun pratap triloka tersebut berupa tiga semboyan yang beliau utarakan yaitu “ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang memiliki makna “di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dukungan”. Tiga semboyan ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan unsure-unsur pengambilan keputusan yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Maksudnya adalah sebelum melakukan pengambilan keputusan, seorang guru harus benar-benar memahami posisi seorang murid berdasarkan ke 3 semboyan di atas. Keputusan yang diambil sebaiknya tidak merugikan murid, dibuat dengan penuh tanggung jawab agar dapat memberikan teladan, motivasi, serta dukungan terhadap murid dalam menemukan kodrat mereka masing-masing. Pengambilan keputusan juga tentunya memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal yang ada sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap proses belajar murid.

Dalam pengambilan sebuah keputusan yang bertanggung jawab, tentunya kita sebagai guru sudah selayaknya memperhatikan nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, baik itu nilai-nilai guru penggerak maupun nilai-nilai kebajikan universal. Pentingnya memperhatikan nilai-nilai yang ada adalah agar keputusan yang kita ambil benar-benar memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan belajar kita, terutama terhadap murid-murid kita. Keputusan yang diambil sebaiknya dilakukan melalui proses kolaborasi dengan semua pihak yang berperan dalam keberlangsungan pendidikan disekolah agar keputusan tersebut dilakukan melalui kajian-kajian yang matang yang tentunya dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan yang ada.

Materi pengambilan keputusan yang saya pelajari pada modul 3.1 ini tentu tidak bisa dipisahkan dari materi coaching pada modul sebelumnya. Dalam ini, proses coaching bisa dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Maksudnya adalah apabila kita menghadapi masalah yang sulit dalam pengambilan keputusan, maka melalui proses coaching, kita menjadi lebih percaya diri dalam mengambil sebuah keputusan yang memiliki dampak positif terhadap pendidikan murid. Proses coaching juga bisa dijadikan sebuah refleksi terhadap sebuah keputusan yang telah kita buat agar dapat melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pengambilan keputusan kedepannya.

Pengambilan keputusan juga perlu memperhatikan aspek sosial emosional. Dalam hal ini sebelum mengambil sebuah keputusan, pastikan bahwa kita sedang dalam keadaan emosional yang baik agar keputusan yang dibuat benar-benar dilakukan secara bijak dan profesional. Kesadaran diri dan manajemen diri yang baik tentunya akan berdampak pada pengambilan keputusan yang baik pula. Selain itu Kesadaran sosial dan ketrampilan berelasi sangat membantu kita dalam melakukan kolaborasi dan interkasi dengan pihak-pihak terkait sebelum sebuah keptusan diambil.dengan adanya proseses kolaborasi yang baik, maka dapat menghasilkan sebuah keputusan yang bertanggung jawab.

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab tentunya perlu memperhatikan aspek moral dan etika. Seorang guru perlu memiliki moral yang baik agar dalam pengambilan keputusan tidak terjebak dengan kasus-kasus yang bersifat bujukan moral. Maksudnya adalah apabila kasus yang kita hadapi bersifat bujukan moral (benar vs salah) maka kita perlu untuk mempertahankan nilai-nilai yang sudah kita anut dengan menghindari sebuah keputusan yang berdampak pada moralitas yang buruk. Sedangkan terkait dengan dilema etika, tentunya kita perlu mempertimbangkan secara matang semua pendapat yang diutarakan melalui proses kolaborasi serta melakukan pengujian yang matang melalui 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan untuk meminimalisir dampak negatif dari keputusan yang kita ambil. Studi kasus yang saya pelajari pada modul ini sangat membantu saya dalam mengindentifikasi kasus-kasus yang ada di sekolah saya dalam hal menentukan kasus mana yang merupakan bujukan moral dana mana yang merupakan dilemma etika.

Dalam pengambilan sebuah keputusan, terutama untuk kasus-kasus dilemma etika, kita perlu menyadari bahwa setiap keputusan yang kita ambil tidak akan bisa memuaskan semua pihak. Oleh karena itu proses kolaborasi menjadi sangat penting dan efektif yang membuat sebuah keputusan yang mampu memberikan rasa aman, kondusif, dan nyaman serta berdampak positif terhadap lingkungan belajar kita. Dalam hal ini, kita perlu memastikan bahwa pihak-pihak yang pendapatnya bertentangan dengan keputusan yang kita ambil mampu memahami dengan baik alasan kita untuk mengambil keputusan dimaksud. Hal ini bertujuan agar walaupun masih ada pihak yang tidak puas, tapi setidaknya mereka bisa memahami alasan kita dalam mengambil mengambil keputusan dimaksud.

Dalam penanganan kasus-kasus yang berkaitan dengan dilemma etika di lingkungan sekolah saya, ada beberapa tantangan yang saya hadapi yaitu terkait dengan perbedaan pendapat masing-masing orang dalam lingkungan kerja saya. Sebagai contoh, ada sebuah kasus dimana ada murid kelas 9 yang secara aturan tidak memenuhi syarat untuk mengikuti ujian kelulusan karena terkendala dengan persentase kehadiran di kelas. Ada beberapa rekan guru yang memberikan pendapat bahwa murid tersebut tidak boleh diikutkan dalam ujian agar menjadi pembelajaran dirinya serta generasi selanjutnya. Ada juga rekan guru yang memberikan pendapat agar murid tersebut tetap diikutkan dalam kegiatan ujian dengan mempertimbangkan masa depannya. Perbedaan-perbedaan pendapat seperti ini yang seringkali menjadi tantangan dalam pengambilan sebuah keputusan. Karena pada dasarnya semua pendapat yang ada memiliki alasan yang logis dan tentu saja apapun keputusan yang diambil memilki resiko masing-masing. Tantangan semacam ini yang memerlukan kemampuan berpikir yang luas serta pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan untuk memnimalisir resiko yang ada. Dalam pengambilan keputusan juga perlua adanya alasan-alasan yang bisa diterima dengan mempertimbangkan semua pendapat agar salah satu pihak tidak merasa diabaikan dalam pengambilan keputusan yang ada.

Pengambilan sebuah keputusan juga sangat berpengaruh terhadap proses belajar yang memerdekakan murid. Dalam satu kelas berisi murid-murid dengan berbagai perbedaan, maka kita sebagai guru perlu membuat sebuah keputusan yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas agar mampu menjawab kebutuhan setiap murid. Dalam hal ini pembelajaran berdiferensiasi menjadi opsi yang tepat. Dalam memutuskan untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi, kita sebagai guru perlu melakukan asesmen diagnostic dengan benar agar kita dapat memutuskan dengan baik model diferensiasi yang kita terapkan agar efektif dan mampu menjawab kebutuhan murid.

Keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat berpengaruh terhadap masa depan murid-murid. Jika salah mengambil keputusan, maka akan memberikan dampak buruk terhadap masa depan murid-murid. Sebagai contoh, seorang murid yang sering melakukan keributan di kelas, jika guru memutuskan untuk mengeluarkan murid tersebut dari kelas agar kelas menjadi kondusif, maka tentu saja murid tersebut ketinggalan materi pembelajaran yang bisa membuatnya kesulitan saat menghadapi ujian. Sebaliknya apabila murid tersebut dididik dengan baik melalui proses restitusi ataupun coaching maka akan memberikan dampak positif bagi perubahan dirinya sehingga ia bisa mencapai masa depan yang lebih baik.

Kesimpulan akhir yang saya dapatkan dari modul 3.1 ini adalah modul ini memberikan pemahaman yang baik terkait dengan pengambilan sebuah keputusan dengan memperhatikan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Adapun kaitannya dengan modul 1.1 yaitu pengambilan keputusan haruslah berpihak pada murid dan memperhatikan aspek pendidikan budi pekerti sebagaimana diutarakan oleh Ki Hadjar Dewantara. Selanjutnya, pengambilan keputusan juga perlu didasarkan pada nilai-nilai dan peran guru penggerak yang dipelajari pada modul 1.2, agar keputusan yang diambil benar efektif dan berdampak positif pada murid. Berikutnya pada modul 1.3 tentang paradigma perubahan, sebuah keputusan yang diambil tentunya harus memberikan perubahan kearah yang lebih baik. Pengambilan keputusan yang yang berdasakan nilai-nilai kebajikan universal ini perlu dijadikan pembiasaan agar menjadi budaya positif di sekolah, sesuai denga materi yang dipelajari pada modul 1.4. Pengambilan keputusan juga memiliki kaitan erat dengan modul 2.1, 2.2, dan 2.3 terkait pembelajaran berdifensiasi, pembelajaran sosial emosional dan metode coaching. Dalam hal ini guru perlu mengambil suatu keputusan yang tepat untuk menjawab kebutuhan murid yang bervariasi di kelas dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan memperhatikan aspek sosial emosional yang ada. Metode coaching juga bisa menjadi suatu opsi proses pengambilan keputusan.

Sejauh yang saya pahami, bahwa kasus-kasus yang berkaitan dengan bujukan moral berkaitan dengan prinsip ‘benar salah’, sedangkan dilemma etika adalah kasus yang memiliki prinsip ‘benar benar”, dalam hal ini ada 2 kepentingan yang sama-sama benar namun bertentangan. Selanjutnya, 4 paradigma pengambilan keputusan yaitu Individu lawan Kelompok, Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan, Kebenaran lawan Kesetiaan, Jangka Pendek lawan Jangka Panjang. Yang saya pahami adalah dalam pengambilan keputusan, kita harus memilih satu dari 2 pilihan yang ada pada ke 4 paradigma dimaksud, oleh kerena itu perlu pertimbangan yang matang. Selanjutnya 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu, Berpikir Berbasis hasil Akhir, Berpikir Berbasis Peraturan, dan Berpikir Berdasarkan Rasa Peduli. Setiap individu memiliki kecenderungan yang berbeda-beda terhadap 3 prinsip ini. Selanjutnya untuk dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab perlu dilakukan 9 langkah pegujian dan pengambilan keputusan, antara lain: 1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan; 2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini; 3) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini; 4) Pengujian benar atau salah; 5) Pengujian Paradigma Benar lawan Benar; 6) Melakukan Prinsip Resolusi Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?; 7) Investigasi Opsi Trilema Dalam mengambil keputusan; 8) Buat Keputusan; 9) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

Sebelum mempelajari modul ini, saya sudah beberapa kali mengambil keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika, terutama terkait murid-murid yang bermasalah. Perbedaan keputusan yang saya ambil pada waktu itu adalah saya belum menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan, yang biasa saya gunakan adalah melalui musyawarah dan mufakat dengan rekan sejawat serta pihak terkait lainnya. Hal ini mengakibatkan keputusan yang saya ambil belum teruji dengan baik.

Setelah mempelajari modul ini, saya menyadari bahwa pengambilan keputusan yang saya ambil selama ini belum melalui proses pengujian yang matang. Sebelumnya pengambilan keputusan hanya melalui proses musyawarah, namun setelah mempelajari modul ini saya memiliki pola piker yang berbeda. Dalam hal ini, proses pengambilan keputusan tidak sekedar melalui musyawarah yang seperti biasanya, namun musyawarah yang dilakukan didasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan.

Topik pada modul ini sangat bermanfaat bagi saya, baik secara individu maupun sebagai seorang pemimpin. Sebagai seorang individu, materi-materi pada modul ini sangat membantu saya dalam mengambil keputusan-keputusan pribadi yang membantu saya berkembang lebih baik. Selanjutnya, sebagai seorang pemimpin pembelajaran, materi pada modul ini sangat membantu saya dalam membuat kebutusan yang berkaitan dengan proses pendidikan murid-murid saya di sekolah.

Thursday 5 September 2019

REVIEW 2 KONTEN RUMAH BELAJAR DENGAN STT & TTS


Konten 1 : Video Pembelajaran "Easy English Everyday-Animals"

          Judul dari konten atau video ini adalah Easy English Everyday" yang membahas khusus tentang Animals atau hewan.  Video ini dipublikasikan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia di rumahbelajar.id pada tanggal 16 Mei 2019 Pukul 09.21 p.m. WIB atau kurang lebih 4 bulan yang lalu . Konten atau video ini membahas tentang bahasa Inggris dari nama hewan-hewan yang ada di sekitar kita.
Video ini dibuat khusus untuk tujuan pembelajaran, sehingga materinya sangat ringan dan mudah untuk dipahami oleh pelajar bahasa Inggris pemula sekalipun. Video ini sangat menarik karena dalam pembahasannya tidak hanya menampilkan nama hewan-hewan yang ada di dalamnya tetapi juga menampilkan gambar dari setiap hewan yang disebutkan dan tentu saja mengucapkan nama hewan-hewan tersebut. Yang tidak kalah menarik adalah orang yang mengucapkan nama  hewan-hewan dimaksud adalah penutur asli  sehingga sangat membantu kita untuk bisa belajar mengucapkan nama hewan-hewan tersebut secara benar. Pada  bagian akhir dari video ini  juga dijelaskan ciri-ciri  dari hewan-hewan dimaksud disertai gambar dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Menurut pandangan saya  konten yang berupa video ini sangat menarik dan sangat cocok untuk dijadikan penunjang pembelajaran bahasa Inggris baik itu di kelas maupun kepada anak-anak di rumah. Tampilan yang menarik disertai konten yang sederhana  dan mudah dipahami tentunya akan menarik perhatian setiap orang terutama anak-anak untuk menonton dan mempelajarinya dengan baik. Saya meyakini bahwa tidak akan sulit bagi siapapun untuk memahami materi yang disajikan dalam video ini.
Secara keseluruhan video ini sudah sangat bagus  namun mungkin sedikit kekurangannya adalah materinya yang kurang luas. Maksudnya video ini hanya memuat  beberapa nama hewan saja. Jika lebih banyak lagi hewan yang ditampilkan dan dibahas  dalam video tersebut, maka tentu saja akan lebih menambah pengetahuan kita mengenai nama hewan lainnya dalam bahasa Inggris.
Mungkin itu saja review dari saya, lebih atau kurangnya, mohon untuk dimaafkan. Bagi yang mau menonton video tersebut secara langsung silahkan klik di sini. Untuk menyaksikan proses pembuatan review konten ini menggunakan Speech to Text dan Text to Speech, silahkan klik link youtube di bawah ini:

Konten 2: Buku berjudul “Language Teaching Tecniques: Good Practices from Indonesia, Second Edition"

Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi teknik-teknik pembelajaran bahasa yang ditulis oleh guru-guru bahasa di Indonesia. Adapun teknik pembelajaran bahasa yang disajikan terdiri dari Bahasa Arab, Bahasa Inggris Bahasa Perancis, Bahasa Jerman, Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia untuk pelajar asing, Bahasa Jepang, dan bahasa Mandarin. Buku ini ditulis oleh Rahmat, S.Pd, dkk. Tepatnya ada 60 orang guru bahasa yang berkontribusi sebagai penulis dalam buku ini. Kemudian diedit oleh Dewaki Kramadibrata,dkk, dan didesain oleh  Nanda Pramuchita, serta diterbitkan oleh SEAMEO Qitep  in Language Tahun 2017 dan dipublikasikan di rumahbelajar.id pada 30 April 2019.
 Keunggulan dari buku ini adalah tampilannya sangat menarik yaitu pada covernya colorful dan terdapat gambar kebudayaan dari berbagai provinsi di Indonesia yang tentunya akan menarik perhatian dari guru-guru di Indonesia maupun Negara Asean lainnya untuk membacanya. Selain itu isinya juga sangat bermanfaat bagi guru bahasa, baik guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris maupun guru Bahasa Asing lainnya karena menampilkan teknik  pembelajaran bahasa yang sangat menarik dan mudah diterapkan. 
Karena saya adalah guru bahasa Inggris maka Saya ingin membahas sedikit tentang  teknik-teknik pembelajaran Bahasa Inggris yang tersaji di dalam buku ini. Menurut saya materi yang disajikan sangat sistematis dan mudah dipahami dimulai dari judul kegiatan, tujuan pembelajaran, unsur kebahasaan, metode pembelajaran, level, durasi waktu, persiapan, beserta langkah-langkah kegiatan semuanya tertera dengan jelas.
Untuk bagian Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia untuk Pelajar Asing, saya melihatnya secara sepintas dan sedikit memahami bahwa teknik-teknik pembelajaran yang disajikan juga sangat menarik dengan mekanisme yang jelas dan tentunya mudah dipahami selayaknya yang ada pada bagian Bahasa Inggris.
Sementara itu, untuk bagian Bahasa Asing lainnya yaitu Bahasa Arab, Bahasa Prancis, Bahasa Jerman,  Bahasa Jepang, dan Bahasa Mandarin, saya tidak bisa berkomentar karena teknik pembelajaran dalam Bahasa- bahasa tersebut ditulis dalam target  language bahasa masing-masing, sehingga sulit bagi saya untuk memahami isinya. 
 Menurut pandangan saya pribadi, penggunaan target language memang sangat bagus untuk guru bahasa yang bersangkutan, tetapi alangkah lebih baiknya disediakan terjemahannya, misalkan dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Hal ini bermanfaat bagi guru bahasa lain untuk bisa mengadopsi teknik pembelajaran dari bahasa yang satu untuk diterapkan pada bahasa yang lain yang diajarkannya. Karena tidak ada terjemahannya maka tentu saja guru yang ingin mengadopsi teknik-teknik dimaksud akan kesulitan karena tidak memahami apa yang tertulis dalam teknik pembelajaran tersebut.
 Untuk sementara itu saja review dari saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan dari review ini. Untuk membaca keseluruhan isi buku dimaksud, silahkan klik di sini. Selanjutnya untuk menyaksikan proses pembuatan review konten ini menggunakan Speech to Text dan Text to Speech, silahkan klik link youtube di bawah ini:

Sunday 1 September 2019

PUISI "MY ENDLESS LOVE"




hsaha.jpg
My Endless Love

My love.......................................
Could your heart feel how I love you?
Could your heart feel the beats of my heart?
The beats that always make me feel life forever
The beats that always take you into all my dreams
It is hardly to think you out of my mind

You are the moonshine in the night
That always lightening the darkness of my heart
You are the angel who makes me feel that my life is meaningful
Because you are the one and only
Who can fulfils the empty my heart

Even you are not with me this time
But my heart can feel your existence here
Distance can’t be a reason for my heart to stop loving you
Because my heart knows
The power of love cannot be blocked by anything
Always with me even you are not here

My love for you is like a flowing spring
That never stops and never dries
It always flows to your heart
And I hope you can feel it’s flown
Because you are the one and only
                                              My endless love
              By:RisadKollo(0901020131)

STUDY BASED ON INTEREST





Have you ever watched ‘3 Idiots’? Do you remember Farhan? ‘3 Idiots’ is a film from bollywood which told about Three Indian students who study in Imperial College of Engineering (ICE). They are Farhan Qureshi (R. Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi) and Ranchhoddas "Rancho" Shamaldas Chhanchad (Aamir Khan). Farhan is studying engineering to pursue his father's wishes over his own wish — to become a wildlife photographer. Raju is studying to get his family out of poverty. On the other hand, Rancho studies for his simple passion in machines. Rancho believes that one should follow excellence, not success, as success will take care of itself if excellence is followed. (http://en.wikipedia.org/wiki/3_Idiots)
During their studying, Rancho always gets good scores because he interested in machine very much, so he dedicates his life for everything related to machine. On the other hand Farhan and Raju are the always in the bottom of the score list because Farhan learns something that actually he doesn’t like because his soul is actually in photographer, not machine, and Raju is someone who full of hesitancy. Actually this only a film in which maybe many people don’t believe in the whole action done by the actors. But if people pay attention to this film carefully, there is much knowledge and experience can be taken. In this article, I want to discuss about the knowledge I get from this film the is about the choice of field to study in which anybody needs to choose field of study based on their interesting, not because of their parents’ wishes as done by Farhan in that film.
Taking a field of study based on interesting is very important for students to master the subject easily. It is because they will dedicate their whole life to what they learn so they will try to find the solution for all problems they found in the process of their studying without any compulsion from anybody else. They will aware by themselves to do their responsibility as students because they feel that their subject is their life. They will not satisfy if cannot solve the problem completely. This condition can be seen in the personality of Rancho in the film above. It is not hard for him to every problem related to machine because it is his soul. He can finish the remote controlled helicopter designed by Joy Lobo his senior easily because he likes machine very much so it is an interesting thing for him even though for other people it is a very hard job.
On the other hand, for those who take a field for studying not because they interested in that field, will be difficult for them to solve the problems they found. It is because they study in that field but their soul is not there. Their souls are the place where they interested in. this condition can be seen in the personality of Farhan which is told in the film above. Farhan takes engineering as his field of study not because of his wishes, but because of his father’s wishes him to be an engineer. It caused him not focus in his studying because his soul is not in machine. He mostly does anything related to the photography of wildlife because he wishes to be a photographer of wildlife. Besides failed in machine, he also almost lost his interested thing. Fortunately he met Rancho who guide him back to his willingness and help him to explain to his father about his willingness.
After watching this film, I guess that many failures faced the students in their studying is not absolutely because of their laziness or folly, but it mostly because of the wrong field of study they choose. Many parents are very clever in looking at the opportunity for getting job, so they ask their children to take the field of study based the most needed without thinking about the ability and the willingness of their children. Taking a field of study based on the opportunity in the field is not wrong, but the ability and the wishes of someone must be given the most priority. Mistaken in choosing field of study have bad impacts for the students in develop their knowledge. Moreover many of them cannot continue their studying because they don’t like what they learn. What they learn is different from what in their heart. It will make them not enjoy with the lessons they learn and they decided to stop.
I think it is very important for parents to pay attention to their children development, in which looking carefully about what their children interested in mostly so they don’t make mistakes in choosing field of study for them. It is better if the children are given opportunity to decide their own field of study and the parents just support them. About their job in the next, I think if they master their field very well as a result of their desire to that field, it is not hard for them to find any job. Moreover they can create jobs related to their ability in their field not only for themselves, but also for the other people have related field of study.
I think let the children to make their own choice in take their field of study based on what they interested in will give them more feeling to responsible about the field the choose in which they have no reason to blame other people such as parents and so on if they find problems in their studying because it is their own choice. It will make them try more to find the solution of that problem. Automatically they don’t abandon to solve it because it is their willingness. It is something that will give them feeling of satisfying if they can find the problem. Also they will face the problem happily because they enjoy with it.
At the end of this article, I would like to invite all of us, whether the parents, children as students, and the other people who involve in education to take appropriate field of study. What I mean here is the field of study chosen needs to something that the students interested in because it will help them to develop well in their studying. Lets learn more from the personality of Rancho which is told in the 3 idiots film.